DAFTAR DISINI, DAPAT EMAS 1 gram GRATIS

Buy gold online - quickly, safely and at low prices

Berkebun Emas

Berkebun Emas
Cara Cepat Investasi Emas
Free advertising

Kamis, 20 Agustus 2009

Apa Arti Peredaran Uang Rp 2000?

Apa Arti Peredaran Uang Rp 2000?
Sufyan al Jawi - Numismatik Indonesia
http://wakalanusantara.com/
Bank Indonesia meluncurkan uang baru.

Uang Kertas 2000 rupiahDewasa ini, bila anda berkendaraan melalui jalan tol, anda akan jarang menerima uang kembalian berupa lembaran Rp 1.000,-. Kasir pintu tol justru mengembalikan sisa tol dengan koin Rp 500,- aluminium. Memang sejak Maret 2007, Bank Indonesia berencana menerbitkan uang kertas (UK) baru, pecahan Rp 2000,- dan Rp 20.000,- lalu menarik uang kertas Rp 1000,- bergambar Pattimura untuk digantikan dengan koin baru Rp 1.000,- yang bahan metalnya lebih murah dari koin Rp 1.000,- seri Kelapa Sawit (1993 - 2000). Lalu apa arti perubahan ini?

Ya, tentu saja, dengan terbitnya pecahan Rp 2000, berarti pemangkasan harta atau aset kita dalam mata uang rupiah, menjadi separuh dari daya belinya semula, yang disebut inflasi rupiah! Anda yang tadinya cukup nyaman dengan penghasilan, katakanlah Rp 2 juta/bulan, kini dengan adanya pemangkasan tadi, anda harus menambah penghasilan dua kali lipatnya! Artinya selepas Idul Fitri 1430 H nanti, penghasilan anda harus naik menjadi Rp 4 juta atau sekurangnya Rp 3 juta / bulan bila ingin tetap nyaman seperti hari ini (Juli 2009).

Lalu bagaimana dengan rakyat kebanyakan yang penghasilannya kurang dari Rp 1 juta sebulan ? Ya, semakin blangsak

Berdasarkan sejarah, ketika era Soeharto dulu, uang kertas tertinggi sejak tahun 1968-1991 adalah Rp 10.000,-. Lalu dengan alasan defisit APBN, diedarkanlah uang lembaran Rp 20.000,- seri Cengkeh/Cenderawasih, tahun 1992. Karena nominal "aneh" ini sukses beredar, maka tak lama kemudian muncul nominal lebih tinggi lagi yaitu Rp 50.000,- bergambar Pak Harto (1993). Dan tidaklah mustahil, bila uang kertas Rp 2.000,- baru ini sukses beredar, maka Bank Indonesia akan menerbitkan uang kertas dengan nominal baru lainnya, misalnya: Rp 200.000,-; Rp 500.000,-, bahkan Rp 1 juta!

Sebab hal itu memang lazim dilakukan oleh Bank Sentral di negara berkembang. Karena ciri khas mata uang negara maju, nominal angkanya hanya tiga digit saja, seperti USA $100, Arab Saudi 200 riyal, Eropa 500 euro, Inggris 100 poundsterling; kecuali Jepang dan Korea Selatan dengan 10.000 yen dan 10.000 won, sebagai sisa sebuah trauma ekonomi pasca Perang Dunia II.

Dengan ditariknya pecahan Rp 1.000,- maka otomatis uang receh terkecil adalah Rp 500,-. Sedangkan koin pecahan Rp 100,- dan Rp 200,- akan lenyap dengan sendirinya, rusak atau dicuekin. Hal ini lazim terjadi pasca terbitnya uang baru, ketika pecahan Rp 1,- dan Rp 2,- lenyap pada tahun 1975, sepuluh tahun kemudian Rp 5,- dan Rp 10,- lenyap di tahun 1985, lalu Rp 25,- dan Rp 50,- lenyap di tahun 1995. Kini pada 2009 ini pecahan Rp 100,- dan Rp 200,- sudah kehilangan daya belinya. Rakyat dieksploitasi untuk memacu kegiatan ekonominya, dan dipaksa merelakan hilangnya sebagian jerih payah mereka.

Perhatikan akibatnya. Bila tadinya sebutir telur ayam negeri seharga Rp 10,-/butir di tahun 1975, lalu naik menjadi Rp 100,-/butir di tahun 1985, maka pemegang uang rupiah telah kehilangan asetnya 1 digit dari Rp 10,- ke Rp 100,-. Artinya si pemegang uang kertas harus mencari sepuluh kali lipat lebih banyak lagi lembaran rupiah agar bisa membeli telur yang sama. Bisa jadi suatu hari nanti harga sebutir telur ayam negeri harus dibayar dengan lembaran Rp 10.000,-/butir, tinggal menunggu waktu saja.

Untuk mengakali inflasi ini, Bank Indonesia cukup menambah angka nol pada uang kertas baru. Inilah riba Zero Sum Game! Sampai kapan permainan riba ini akan berakhir? Rakyat yang kalah gesit dalam mengimbangi permainan ini pasti semakin terpuruk kondisinya.

Selasa, 11 Agustus 2009

Proteksi Anda Terhadap Inflasi…

Proteksi Anda Terhadap Inflasi… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Inflasi - RI

Pemerintah sudah mengumumkan akan menaikkan gaji pegawai negeri dan pensiunan sebesar rata-rata 5% dalam waktu dekat. Tentu hal ini akan menggembirakan mereka yang saat ini berstatus sebagai pegawai negeri maupun pensiunan.

Masalahnya adalah apakah hal ini akan meningkatkan kemakmuran mereka dan masyarakat pada umumnya ? sayangnya jawabannya adalah belum tentu. Daya beli mereka dan masyarakat umumnya hanya akan meningkat bila kenaikan pendapatan ini lebih tinggi dari kenaikan angka inflasi.

Karena angka inflasi tahunan rata-rata sejak 2001 – 2008 lalu di Indonesia mencapai 8.98%, maka kenaikan pendapatan yang bisa meningkatkan daya beli harusnya melebihi angka inflasi ini. Atau kalau kenaikan demikian tidak dimungkinkan, maka pengendalian inflasi harus menjadi focus pemerintah. Untuk jangka pendek tahun ini kemungkinan besar pemerintah akan mampu menekan inflasi seperti yang ditunjukkan pada angka inflasi yang hanya 0.66% per Juli lalu; namun perlu program jangka panjang untuk mempertahankannya pada angka yang rendah agar kemakmuran terjaga.

Sayangnya di dunia yang menganut rezim uang kertas, saya belum ketemu suatu negara yang berhasil mempertahankan inflasinya. Saudi Arabia-pun yang menjadi legenda cetita sejak bapak-ibu kita pergi haji bisa membeli makanan – minuman seharga 1 Riyal, kalau Anda pergi haji atau umrah sekarang akan semakin sulit memperoleh makanan-minuman seharga 1 Riyal . Pasalnya sejak tahun lalu, inflasi juga menjadi momok negeri itu. Bulan Juli tahun lalu bahkan inflasi negeri itu sempat menyentuh angka 11.1%.

Inflasi -US

Di negeri yang katanya adi kuasa – Amerika Serikat sekalipun, inflasi terbukti tidak terkendali sejak negeri itu mempelopori uang yang tidak lagi dikaitkan dengan cadangan emas bulan Agustus tahun 1971. Inflasi tahunan Amerika Serikat sejak tahun 1971 sampai sekarang mencapai angka rata-rata 4.37%; artinya kalau Anda punya deposito US$ yang hasilnya kurang dari angka tersebut, pasti uang Anda dalam US$-pun menyusut daya belinya dari waktu ke waktu.

Karena masyarakat tidak bisa mengandalkan pemerintah manapun di-dunia untuk melindungi simpanannya dari bahaya laten inflasi, maka masyarakat sendiri yang harus memproteksi kemakmurannya dari ancaman inflasi ini. Dengan apa masyarakat bisa melakukan ini ?; dengan bekerja giat sehingga pertumbuhan penghasilannya melebihi angka inflasi, dengan usaha yang hasil bersihnya melebih inflasi atau dengan Emas/Dinar yang appresiasi nilainya lebih tinggi dari inflasi.

Untuk kasus kita yang di Indonesia dengan inflasi 2001 -2008 pada angka rata-rata 8.98% misalnya; apresiasi harga emas dalam Rupiah tahunan rata-rata untuk periode yang sama mencapai 19.59%. Di Amerika serikat selama 38 tahun sejak 1971 dengan rata-rata inflasi tahunan 4.37% ; kenaikan harga emas dalam US$ rata-rata tahunan untuk periode yang sama mencapai 11.33%.

Jadi dimanapun Anda berada, apakah di Indonesia, Arab Saudi , Amerika Serikat atau negara-negara lain; pemerintah dimana Anda berada tidak bisa melindungi hasil jerih payah Anda dari ancaman inflasi; tetapi Anda sendiri dapat melakukannya kalau mau. Insyaallah.

Senin, 10 Agustus 2009

Gold Price Forecast

Gold Price Forecast

http://www.forecasts.org/
London Fix. US Dollars per troy ounce.
Month Date Forecast
Value
50%
Correct +/-
80%
Correct +/-
0 Jun 2009 945.7 0 0
1 Jul 2009 924 55 123
2 Aug 2009 908 68 152
3 Sep 2009 895 76 171
4 Oct 2009 885 83 187
5 Nov 2009 891 89 200
6 Dec 2009 909 94 211
7 Jan 2010 921 99 221
8 Feb 2010 934 103 230
Updated Tuesday, July 14, 2009

All forecasts are provided AS IS, and FFC disclaims any and all warranties, whether express or implied, including (without limitation) any implied warranties of merchantability or fitness for a particular purpose.


Click Here to get the rest of the story with the Long Range forecasts

Gold Prices

Past Trend Present Value & Future Projection
London Fix. US Dollars per troy ounce.
Gold Prices
Other Links of Interest:
A long range forecast for this or similar economic series is available by subscription
Click here for more information or to subscribe now

Current Economic Indicators

August 10, 2009 (Close of Day)

Indicator

Value

Inflation % -1.19
GDP Growth % -1.03
Unemployment % 9.40
Gold $/oz 945.00
Oil $/bbl 70.60
Prime % 3.25

Refer This Page To a Friend

FFC's 100% No Spam Guarantee

Mana Yang Lebih Bisa Dipercaya : Data Inflasi Atau Data Harga Emas…?

Mana Yang Lebih Bisa Dipercaya : Data Inflasi Atau Data Harga Emas…? PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Inflation vs. Gold Price

John Williams adalah seorang kakek dari lima cucu yang tinggal di Oakland, California. Kakek ini memiliki profesi yang aneh bagi sebagian orang – namun sangat diperlukan bagi sebagian yang lain. Dagangan si kakek adalah hal yang tidak biasa yaitu statistik – diluar statistik resmi yang di release oleh pemerintah. John Williams memang bukan sembarang kakek, dulunya ia adalah praktisi bisnis dan juga consultant di perusahaan-perusahaan raksasa dunia.

Anda bisa kunjungi situsnya di Shadow Government Statistic, bahkan kalau ingin lebih detil memperoleh data statistik si kakek – Anda dapat berlangganan dengan biaya US$ 175 / tahun – maka Anda sudah memiliki akses ke sumber statistik lain diluar statistik resmi pemerintah Amerika Serikat – sepanjang tahun.

Apakah data yang dikeluarkan oleh kakek Williams ini lebih akurat dibandingkan data resmi pemerintah ?, nampaknya sebagian orang berpendapat demikian – makanya kakek yang satu ini menjadi sangat terkenal sepanjang krisis satu setengah tahun terakhir. Para statistician pemerintah-pun pada kebakaran jenggot karena media masa nampaknya cenderung mempercayai teori konspirasi dalam bidang statistik yang dilontarkan kakek Williams. Teorinya demikian :

Awalnya para surveyor mengumpulkan data secara nasional, kemudian data ini diolah oleh para statistician – sampai disini masih ok. Namun sebelum di release untuk umum, para politisi menginginkan data yang keluar menunjukkan suatu kemajuan (yang sangat penting untuk citra mereka di masyarakat) , maka kalau-pun mereka tidak bisa mengubah fakta, maka target-nya mereka dapat ‘mengelola’ fakta . Inilah yang membuat seorang John Williams tidak pernah bisa percaya statistik resmi pemerintah.

Ketika data resmi pengangguran pemerintah saat ini masih berada dibawah 9 %; datanya John Williams menunjukkan angka ini sudah berada diatas 20%. Data inflasi resmi pemerintah yang saat ini berada pada angka – 1.43%, menurut John Williams data ini berada pada angka diatas 6%.

Sayangnya untuk kita di Indonesia, kita tidak memiliki orang seperti John Williams yang bisa menyajikan statistik alternatif diluar yang resmi keluaran pemerintah. Namun sebenarnya ada tolok ukur yang baku, yang bisa menimbang harga-harga secara adil dan akurat sepanjang masa di seluruh dunia – yaitu harga emas atau Dinar.

Teorinya sederhana saja yaitu kembali ke harga kambing yang stabil di kisaran 1 Dinar sepanjang masa (setidaknya sejak lebih dari 1400 tahun lalu); harga kambing bisa berfluktuasi (karena supply & demand) tetapi akan tetap dikisaran 1 Dinar. Bila harga kambing berfluktuasi di kisaran harga 1 Dinar sepanjang masa, maka demikian pula kurang lebih harga-harga kebutuhan pokok manusia yang bersifat renewable dan tidak mengalami kelangkaan (scarcity) . Ketika teori harga kambing dalam Dinar ini kita terapkan di angka inflasi Amerika misalnya, hasilnya lebih mendekati hitungan John Williams ketimbang statistik resmi pemerintah.

Untuk saat ini data inflasi pemerintah AS yang menunjukkan angka -1.43% diatas; dan datanya John William 6% ; data versi harga kambing/Dinar adalah 5.46% !. Jika koreksi angka inflasi ini kita terapkan dalam jangka panjang, maka akan semakin jelas versi harga kambing/Dinar-lah yang lebih akurat mencerminkan tingkat harga ini.

Seandainya Anda membeli barang X di Amerika tahun 71 seharga $ 100 , berdasarkan data resmi inflasi negeri itu saat ini (Agustus, 2009) harganya ‘hanya’ pada kisaran $ 520. Padahal kenyataanya tidak akan demikian, Anda baru dapat membeli barang yang sama di kisaran harga US$ 2,500. Inilah yang ditunjukkan oleh alat ukur atau timbangan harga yang adil yaitu Dinar seperti yang nampak dalam grafik diatas.

Dinar bukan hanya akurat untuk mengukur harga-harga, tetapi juga sangat akurat untuk mengukur tingkat kemiskinan misalnya. Nishab zakat yang 20 Dinar adalah contoh betapa langgengnya standar batas si kaya dan si miskin versi Islam ini, batas si kaya dan si miskin ini akan terus bergerak bila tolok ukurnya uang kertas atau tingkat inflasi.

Jadi sebenarnya kita memiliki alat ukur atau timbangan yang adil untuk memahami kondisi ekonomi kita secara lebih akurat dalam rentang waktu yang sangat panjang, hanya memang data yang akurat dan adil ini kadang terasa pahit. Wa Allahu A’lam.

Kemana Harga Emas Akan Berayun …?

Kemana Harga Emas Akan Berayun …? PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Gold Price

Harga emas dalam jangka panjang, satu tahun atau lebih berdasarkan statistik memiliki trend naik – yang semakin panjang waktunya semakin jelas pula trend-nya. Namun kenaikan ini tidak mengikuti jalan lurus, melainkan berayun seperti berayunnya bandul pada jam dinding.

Berayunnya harga emas di pasar dunia terjadi karena mekanisme pasar secara umum. Diperkirakan dari sekitar 170,000 ton emas dunia; 17 %-nya (28,900 ton) dipakai untuk investasi dan sekitar 18% (30,600 ton) untuk cadangan emas bank sentral, sisanya untuk perhiasan, industri dlsb. Emas untuk investasi yang sekitar 28,900 ton tersebutlah yang utamanya menggerakkan ayunan harga emas ini.

Ketika harga emas tinggi, investor emas yang ingin mengambil untung (profit taking) melepas emasnya; karena ini dilakukan serentak oleh sejumlah besar investor – maka harga terdorong turun (berayun turun) sampai suatu titik yang dipersepsikan sebagai titik terendah.

Ketika harga dianggap terlalu rendah, investor membeli emas kembali secara berame-rame yang otomatis mendorong harga emas naik. Karena bersamaan dengan gerakan ayunan mekanisme pasar ini uang yang dipakai membeli emas nilainya turun (mengalami inflasi), maka ayunan keatas akan mencapai titik yang lebih tinggi dari titik tertinggi sebelumnya.

Fenomena ini dapat dijelaskan dengan dua grafik di tulisan ini; grafik pertama dihasilkan dengan membandingkan harga emas sekarang dengan bulan lalu (monthly); harga sekarang dengan enam bulan lalu (half yearly) dan harga selarang dengan tahun lalu (yearly). Hal yang sama dilakukan setiap bulan selama 10 tahun terakhir (120 bulan). Hasilnya bisa kita lihat bahwa perbandingan bulanan lebih sering berayun dari angka positif ke negatif dan sebaliknya, dibandingkan dengan tengah tahunan apalagi tahunan.

Dari 120 bulan terakhir yang dijadikan sample; perubahan bulanan menunjukkan 38 bulan (32%) di angka negatif sedangkan sisanya 82 bulan (68%) berada di angka positif. Untuk periode perubahan semester-an, hanya 22 bulan (18%) dari 120 bulan yang negatif – sisanya 98 bulan (82%) berayun di angka positif. Untuk periode perubahan tahunan lebih jelas lagi, hanya 5 bulan (4%) dari 120 bulan yang berada di area ayunan negatif – sisanya 115 bulan (96%) berada di angka positif.

Gold Price

Apa maknanya angka-angka ini ? bila Anda membeli emas sekarang dan menjualnya di bulan depan, maka secara statistik peluang untung Anda adalah 68 %, peluang ruginya 32%. Bila Anda jual enam bulan yang akan datang peluang untungnya adalah 82 % dan peluang ruginya 18%, dan bila dijual 1 tahun yang akan datang maka peluang untungnya adalah 96% dan peluang ruginya 4%. Ini adalah dengan catatan biaya modal atau cost of fund Anda adalah nol, atau uang yang Anda investasikan adalah uang sendiri. Bila uang yang Anda investasikan adalah dari hutang atau gadai, lain lagi ceritanya – bisa dilihat di tulisan saya sebelumnya.

Selain dari faktor peluang rata-rata ini, faktor waktu juga menjadi sangat penting. Ketika bandul jam berada pada suatu ujung, maka dia akan otomatis balik berayun kearah sebaliknya menuju ujung yang lain. Perhatikan kembali dengan teliti grafik diatas khususnya pada garis bulanan yang berwarna kuning, dalam sepuluh tahun terakhir ujung paling rendah hampir selalu berkisar pada bulan juni tahun yang bersangkutan. Ini terkait dengan tulisan saya sebelumnya mengenai musim membeli emas, sekarang kita sudah berada pada bulan Agustus – dan bandul jam dinding sudah mulai berayun balik dari titik terendah menuju titik tertinggi berikutnya – inilah waktu-waktu yang paling baik untuk membeli emas/Dinar setidaknya berdasarkan perjalanan statistik 10 tahun terakhir.

Well, sekali lagi saya tidak bermaksud meramalkan masa depan karena hanya Allah-lah yang tahu ilmu masa depan itu. Saya hanya mengolah fenomena statistik, dan berusaha memahami bagaimana mekanisme pasar mempengaruhi ayunan harga emas dari waktu ke waktu. Saya bisa saja salah dalam memahami hal ini, karena banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas yang tidak semuanya bisa diolah / dipahami dari angka-angka statistik.

Oleh karenanya pendapat atau analisa saya tidak harus diikuti, bahkan saya tidak bertanggung jawab bila ada yang rugi karena mengikuti pendapat/analisa saya – sebagaimana saya tidak minta bagian apabila ada yang untung besar dari pemanfaatan hasil analisa ini…J Wa Allahu A’lam.

Produksi Emas Dunia Dalam Perspektif…

Produksi Emas Dunia Dalam Perspektif… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Gold Building

Dalam menggeluti dunia per-emas-an beberapa tahun terakhir, saya sering terkaget-kaget dengan orang-orang yang menghubungi saya yang mengaku memiliki (akses) terhadap berton-ton emas, bahkan yang sampai menyebut ribuan ton dari peninggalan penguasa pertama negeri ini.

Agar Anda tidak tergiur atau terpengaruh dengan isu-isu yang tidak masuk akal ini, kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang produksi emas Dunia. Seluruh emas yang sudah ditambang dan ada di permukaan bumi sejak awal peradaban manusia, sampai saat ini ditaksir hanya ada sekitar 160,000 ton saja.

Banyak kah jumlah ini ?, tergantung darimana Anda memandangnya. Namun kalau seluruh emas dunia ditumpuk jadi satu, hanya akan menjadi satu gedung kecil saja. Pertambahan setiap tahunnya juga tidak terlalu banyak, produksi emas dunia empat tahun terakhir bahkan cenderung menurun – lihat grafik di bawah.

Empat tahun terakhir, stok emas dunia hanya tumbuh sekitar 1 % atau tepatnya rata-rata 1,653 ton per tahun. Jadi kalau China meneruskan rencananya untuk menambah stok cadangan emasnya – maka hampir dapat dipastikan China saja bisa meng-absorb seluruh produksi emas dunia ini.

Indonesia yang katanya mempunyai cadangan emas yang sangat banyak, ternyata tidak juga menunjukkan angka yang significant. Produksi tahunan Freeport misalnya ‘hanya’ sekitar 87 Ton, 54 Ton dan 69 Ton masing-masing untuk tahun produksi 2005, 2006 dan 2007 – setidaknya ini data dari www.goldsheetlinks.com.

Seberapa besar kah produksi emas Indonesia ini ?; kalau dilihat jumlahnya yang kurang dari 5% dari produksi Dunia – tentu jumlah ini tidak banyak. Tetapi bila dilihat dari realita bahwa ternyata di bank sentral Indonesia kita saat ini hanya punya cadangan emas sebesar kurang lebih 73 ton saja – maka produksi tersebut diatas sesungguhnya sangat besar bagi Indonesia – kalau saja negeri ini bisa mengolahnya sendiri dari awal.

Gold Stock

Ketika kita belajar ekonomi dasar bahwa bila supply terbatas sedangkan demand terus bertambah maka harga pasti akan naik, maka produksi emas dunia diatas-lah yang akan merepresentasikan supply itu. Sedangkan harga emas dunia yang masih dihargai dalam US$, maka demand –nya direpresentasikan oleh penambahan uang US$ yang terus meningkat dari waktu ke waktu dan terutama dalam setahun terakhir seperti yang saya jelaskan dalam tulisan saya kemarin (24/6/09).

Supply and Demand inilah yang secara fundamental menjadi penentu harga emas dunia dalam jangka panjang; jadi inilah konsideran kita ketika kita memindahkan (sebagian) investasi kita ke Dinar atau emas – karena fundamentalnya memang akan naik – Insyaallah.

Harga Emas Dunia, Prediksi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang…

Harga Emas Dunia, Prediksi Jangka Pendek Dan Jangka Panjang… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
US$ Index

Harga emas dunia sepekan terakhir menujukkan trend menurun seiring dengan menguatnya US$ yang di dashboard GeraiDinar.com diindikasikan dengan US$ Index. Saat ini index tersebut berada pada angka diatas 80 dibandingkan dua pekan lalu yang dikisaran 79.

Bila saya gunakan analisa teknis dari StockChart seperti dalam grafik disamping (klik dahulu grafiknya biar tampil lebih besar), maka murni berdasarkan analisa trend statistik penguatan US$ ini akan dapat berlangsung hingga beberapa pekan kedepan. Kalau mengikuti pola sebelumnya maka trend ini akan dapat mencapai kisaran 83 – lihat tanda lingkaran besar pada grafik.

Kita tahu harga emas dunia dalam US$ berbading terbalik dengan kekuatan US$, maka ketika US$ trend-nya menguat – harga emas dunia dalam US$ menurun. Secara kasar dari grafik tersebut dapat diprediksi bahwa bila US$ index mencapai angka 83, harga emas dunia akan berada di bawah US$ 900/oz. Tentu ini bila segala sesuatunya sama – ceteris paribus.

Meskipun harga emas dunia dalam US$ dalam jangka pendek turun, tidak berarti harga dalam Rupiah juga akan turun. Bila US$ menguat, Rupiah sebaliknya akan cenderung melemah – karena timbangan/pembandingnya naik. Jadi tergantung lebih besar mana penurunan harga emas tersebut dibandingkan dengan melemahnya Rupiah. Bila Rupiah bisa bertahan seperti kondisinya sekarang (tetap), maka penurunan harga emas dunia tersebut baru akan diikuti dengan penurunan harga emas dalam Rupiah.

Kapan trend penurunan ini akan berlangsung ?, kembali perhatikan grafik – mulai dari pertemuan garis hitam mendatar dengan grafik naik turun dan gunakan imaginasi Anda. Insyaallah Anda akan dapat melihat segitiga terbalik, namun salah satu kakinya belum sempurna. Bila yang terbentuk nantinya adalah segitiga sama sisi – maka harga emas terendah akan tercapai dalam kisaran satu bulan kedepan; bila tidak maka bisa saja harga rendah ini akan berlangsung lebih lama – dua atau tiga bulan tetapi kemungkinan besar tidak akan lebih dari itu.

US Debt

Mengapa harga emas dunia dalam US$ yang rendah ini tidak akan berlangsung lebih lama dari dua atau tiga bulan kedepan ?. Jawabannya ada di grafik kedua disamping.

Ini grafik lain lagi yang menggambarkan kenaikan hutang Amerika sebagai pemilik US$. Anda perhatikan betapa hutang ini naik dengan begitu pesatnya dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan saat ini hutang tersebut telah mencapai 82.5% dari GDP mereka.

Apa artinya bila suatu bangsa hutangnya naik terus jauh melebihi pertumbuhan produksinya ?, dia akan mengalami gejala kebangkrutan. Secara fisik mungkin memereka tetap nampak perkasa, namun secara teknis mereka bangkrut.

Ketika suatu negara kegedean hutang dan menuju kebangkrutan uangnya menjadi tidak bernilai. Bagi Anda yang bahasa Inggrisnya baik, dapat langsung mendengarkan skenario hyperinflasi-nya Amerika ini dari pakarnya yaitu Prof. Marc Faber di link ini.

Jadi kesimpulannya, harga emas dan otomatis Dinar dalam jangka pendek kemungkinan besar akan berada pada kisaran harga yang rendah dalam satu , dua atau maksimum tiga bulan mendatang. Maka Juni, Juli dan Agustus ini akan menjadi waktu yang baik untuk membeli Dinar. Setelah itu harga emas dunia dalam US$ dapat bergerak liar seiring dengan menurunnya nilai US$ , inflasi yang tinggi atau bahkan hyperinflasi.

Hanya Allah-lah yang maha tahu akan apa yang terjadi kedepan, yang kita lakukan ini hanyalah berusaha memahami fenomena statistik dan trend yang ada. Wa Allahu A’lam.

Harga Emas : Lagi Tinggi Atau Rendah Sekarang …?

Harga Emas : Lagi Tinggi Atau Rendah Sekarang …? PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Gold Top

Para calon pembeli Dinar terutama yang baru sering menanyakan hal ini kepada saya. Tidak mudah menjawabnya karena harga emas yang terus bergerak, dan begitu banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya harga emas ini.

Meskipun agak teknis, tulisan yang saya ambilkan dari analisa Przemyslaw Radomski dari www.sunshineprofits.com ini barangkali bisa cukup menjelaskan posisi harga emas saat ini dari kacamata jangka pendek maupun jangka panjang.

Dari kacamata jangka pendek, grafik disamping menunjukkan trend harga emas yang masih akan menurun. Ini juga sejalan dengan tulisan saya sebelumnya tentang Musim Membeli Emas/Dinar.

Bedanya adalah kalau menurut Radomski trend menurun ini hanya bersifat very-short-term on daily basis, sedangkan menurut saya sendiri bisa berlangsung lebih lama dalam beberapa bulan kedepan sampai sekitar akhir September. Itulah sebabnya saya tidak pernah menganjurkan untuk membeli emas/Dinar untuk uang yang akan digunakan dalam jangka pendek atau kurang dari 6 bulan.

Dari sudut pandang jangka panjang, Radomski menggunakan grafik di bawah untuk menjelaskan bahwa trend jangka panjang harga emas dunia masih akan naik. Bahkan saat ini harga emas dunia dipandangnya pada posisi long-term bottom atau titik terendah jangka panjang. Menurutnya saat inilah waktu yang paling baik untuk membeli emas – bila orientasi kita adalah investasi jangka panjang.

Bottom Gold Price

Saya sependapat dengan pandangan jangka panjang tersebut karena hampir semua negara yang dilanda krisis finansial, mengatasi masalahnya dengan ‘mencetak uang kertas’ dalam berbagai bentuknya. Cepat atau lambat daya beli uang kertas akan menurun dan terus menurun; ini yang akan menjadi faktor utama naiknya harga emas dunia. Wa Allahu A’lam.

Harga Emas & Dinar : How Low Can You Go ? (2)…

Harga Emas & Dinar : How Low Can You Go ? (2)… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
GD's Statistic

Diriwayatkan oleh Abu Bakar ibnu Abi Maryam bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Masanya akan tiba pada umat manusia, ketika tidak ada apapun yang berguna selain Dinar dan Dirham.” (Musnad Imam Ahmad bin Hambal).

Tahun lalu tepatnya tanggal 15 Agustus 2008 ketika harga Dinar lagi rendah-rendahnya (Rp 1,123,450) saya membuat tulisan dengan judul How Low Can You Go ?. Pagi ini judul yang sama saya gunakan karena harga Dinar juga lagi rendah (Rp 1,436,000).

Harga jual beli Dinar di GeraiDinar.Com kita sajikan secara otomatis dengan formula khusus dan menggunakan tiga parameter yaitu pergerakan harga emas dunia , harga emas fisik Jakarta – terutama harga emas Logam Mulia – PT. Aneka Tambang, Tbk. dan yang tentu sangat penting adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika.

Tidak bisa kita gunakan murni harga emas internasional karena yang kita jual adalah Dinar emas secara fisik, Dinar yang kita jual harus bener-bener bisa diperoleh di Jakarta pada harga yang kita cantumkan di situs ini (geraidinar.com). Kita juga tidak menggunakan murni harga emas Logam Mulia, karena harga mereka nampaknya hanya di adjust sekali atau maksimal dua kali dalam satu hari – sedangkan kita tahu harga emas berfluktuasi setiap saat.

Harga Logam Mulia (Antam) saya tidak bisa menjelaskan karena ini merupakan kebijakan internal mereka, sedangkan nilai tukar Rupiah bisa kita bahas pada tulisan lain; jadi pada tulisan ini saya hanya akan fokus pada perilaku harga emas dunia - yang lagi menukik tajam sejak pekan lalu oleh suatu sebab yang saya sebut G-20 Effect.

Pada saat harga turun terus menerus seperti yang terjadi seminggu terakhir, pertanyaan yang selalu muncul terutama dari para investor atau pengguna Dinar yang relatif baru adalah – sampai kapan atau sampai berapa harga Dinar ini akan turun terus ?.

Tentu ini pertanyaan yang tidak bisa saya jawab karena ilmu masa depan ini bukanlah milik kita, hanya Allah Yang Maha Tahu – yang tahu apa yang akan terjadi, termasuk terhadap harga emas atau Dinar ini.

Yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha memahami apa yang sudah terjadi, kemudian berdasarkan statistik yang sudah terjadi tersebut – kita bisa membuat prakiraan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Namanya juga prakiraan, bisa benar dan juga bisa salah.

Grafik diatas saya sajikan berdasarkan statistik harga Dinar riil yang kita jual melalui GeraiDinar.Com sejak 30 Agustus 2007. Dalam rentang satu setengah tahun ini, kita telah melalui 6 kali pergantian musim yang penuh, yaitu dua kali musim gugur, dua kali musim dingin dan masing-masing satu kali musim semi dan musim panas.

Saat ini kita berada di awal musim semi, maka kalau statistik tahun lalu berulang dan teori saya mengenai harga emas yang terpengaruh oleh musim benar maka harga Dinar akan berfluktuasi di angka yang relatif rendah ini sampai menjelang akhir September.

Bila mengikuti statistik tahun lalu pula, yaitu dari rendahnya harga Dinar musim semi dan musim panas yang berada di sekitar 12% dibawah harga tertinggi musimnya – maka bisa saja dalam kurun waktu sekarang sampai September harga Dinar turun ke kisaran harga Rp 1.3 juta.

Sebaliknya juga demikian, bila ini kita terapkan di harga tinggi musim gugur dan musim dingin yang tahun lalu berada pada 49% diatas harga terendah musim semi dan musim panas – maka pada akhir tahun ini atau awal tahun depan bersamaan dengan musim dingin di belahan bumi utara – insyaallah harga Dinar akan bisa berada di kisaran angka Rp 2 juta.

Perlu diingat bahwa ini hanya prakiraan statistik dan hanya memperhatikan satu faktor saja yaitu musim. Padahal fluktuasi harga emas dunia bisa dipengaruhi oleh faktor apa saja baik yang sifatnya fundamental atau hanya sentimen pasar belaka. Demikian pula dengan nilai tukar Rupiah, tahun ini minimal kita ada dua pemilu yang akan sangat banyak mempengaruhi nilai tukar Rupiah sampai tahun depan.

Dengan berusaha memahami pola apa yang terjadi di statistik masa lampau dengan harga Dinar ini, saya sangat tidak menganjurkan pola fluktuasi harga ini dijadikan ajang spekulasi. Saya tidak mengajurkan Anda untuk membeli Dinar bila tujuannya untuk spekulasi.

Dinar tetap akan berharga (tidak kehilangan daya beli) ketika harganya lagi rendah. Bahkan Dinar tetap berharga ketika barang-barang lain (termasuk investasi lain) kehilangan harganya sebagaimana hadits yang saya kutip diatas. Wa Allahu A’lam.

Musim Membeli Emas/Dinar…

Musim Membeli Emas/Dinar… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Season

Meskipun saya sudah berusaha menjawab secara umum kapan waktu yang baik untuk menukar Dinar pada tulisan saya tanggal 21 February 2009 lalu , masih sangat banyak pertanyaan diajukan ke saya terutama dari kalangan pengguna Dinar yang relatif baru. Pertanyaan tersebut adalah apakah sekarang waktu yang baik untuk menukar investasi saya ke Dinar ?, dan berbagai pertanyaan sejenis.

Jawaban saya selalu saya arahkan untuk membaca tulisan saya tersebut diatas; Namun tergelitik juga saya untuk melengkapi tulisan tersebut diatas dengan data-data yang barangkali juga bermanfaat sebagai tambahan bahan pertimbangan.

Data ini saya kumpulkan dari Kitco untuk harga emas selama lima tahun terakhir dan saya kelompokkan berdasarkan empat musim yaitu Musim Semi (Spring); Musim Panas (Summer), Musim Gugur (Fall) dan Musim Dingin (Winter). Musim yang saya pakai adalah musim-musim belahan bumi utara, karena konsentrasi aktifitas pasar emas jauh lebih banyak terjadi di belahan bumi utara dibandingkan dengan selatan.

Kemudian agar bisa dibandingkan secara konsisten dari tahun-tahun yang berbeda, maka saya buat index harga 100 untuk bulan Juni (awal musim panas).

Hasilnya saya sajikan dalam grafik diatas; cukup menarik bukan ?. Perhatikan pada garis rata-rata (average) yang berwarna emas; ternyata memang secara statistik harga emas yang berarti juga Dinar cenderung rendah pada Musim Semi dan Musim Panas. Sebaliknya, harga emas di Musim Gugur cenderung meningkat dan puncaknya di Musim Dingin.

Statistik lima tahun terakhir dalam grafik tersebut menunjukkan angka rata-rata harga emas dunia pada akhir Musim Gugur adalah 10% lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada awal Musim Panas sebelumnya. Pada akhir Musim Dingin, rata-rata ini malah mencapai 20% diatas harga pada awal Musim Panas sebelumnya.

Kebetulan kah angka-angka ini ?; saya tetap berpendapat tidak ada yang kebetulan di muka bumi ini. Pada Musim Dingin manusia memiliki kebutuhan lebih setidaknya dalam hal kebutuhan energi, pakaian dan makanan. Karena harga emas merupakan cerminan harga barang-barang yang dibutuhkan manusia, maka ketika kebutuhan akan barang-barang tersebut meningkat – harga naik, maka demikian pula harga emas.

Dari statistik 5 tahun tersebut kita akan lebih mudah memahami apabila hari-hari ini yang bertepatan dengan awal Musim Semi di belahan bumi utara, harga emas dunia akan cenderung rendah. Secara statistik, posisi rendah ini akan bertahan sampai akhir musim panas yaitu September mendatang. Kemudian akhir September sampai Akhir Maret tahun depan, harga emas dunia akan cenderung tinggi. Meskipun demikian sangat perlu dipahami bahwa yang terjadi di pasar bisa saja sangat berbeda dengan statistik, anomali-anomali selalu bisa terjadi oleh berbagai faktor - baik faktor ekonomi, politik, kemanan dan berbagai issue global lainnya.

Perlu juga diketahui bahwa statistik harga yang saya gunakan tersebut adalah harga dalam US Dollar; pola harga emas/Dinar dalam Rupiah bisa berbeda karena fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang sulit diprediksi. Wallahu A’lam.

Estimasi Harga Emas Dari Para CEO…

Estimasi Harga Emas Dari Para CEO… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Estimasi

Dari sekitar selusin Chief Executive Officer (CEO) perusahaan pertambangan emas menengah dunia yang baru-baru ini di interview oleh Business Newswire, semuanya sepakat bahwa harga emas dunia akan mencapai rekor tertinggi baru akhir tahun ini.

Berapa tepatnya memang tidak ada yang bisa memprediksi dengan akurat, tetapi dari pendapat-pendapat mereka tersebut rekor tertinggi ini akan berada di kisaran US$ 1,100/oz s/d US$ 1,500/oz.

Kecenderungan kenaikan harga emas akhir tahun tersebut menurut mereka pula tidak lepas dari tsunami ekonomi skala global yang mengakibatkan kekacauan investasi dan semakin banyaknya lembaga investasi yang membutuhkan penyelamatan.

Meskipun seluruh CEO yang menjadi responden dalam interview tersebut sepakat bahwa harga emas akan mencapai rekor baru menjelang akhir tahun ini, ada juga yang mengingatkan kemungkinan bahwa kenaikan ini akan melalui penurunan harga yang significant dahulu yaitu pada musim panas atau pertengahan Mei – pertengahan Agustus tahun ini.

Turunnya harga emas di musim panas adalah karena biasanya harga emas naik/turun seiring dengan naik turunnya harga komoditi khususnya energi. Di Musim panas orang membutuhkan lebih sedikit energi sehingga secara global harga energi turun, emas juga turun.

Sebaliknya di musim dingin, orang lebih banyak membutuhkan energi baik untuk memanaskan ruangan maupun untuk makanan. Ketika kebutuhan energi naik, maka harga bahan bakar juga naik dan harga emaspun mengikutinya.

Karena penduduk-belahan bumi utara yang mampu jauh lebih besar dari penduduk belahan bumi selatan, maka musim yang menggerakkan harga emas dunia adalah musim panas dan musim dingin di belahan bumi utara.

Dengan perkiraan harga emas di rekor baru antara US$ 1,100 – US$ 1,500 tersebut, lantas pada angka berapa rekor harga Dinar dalam Rupiah tahun ini ?. Tergantung nilai tukar Rupiah.

Rupiah berpeluang menguat karena kesepakatan tukar menukar devisa antara Indonesia dengan negara lain, misalnya dengan Cina melalui Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) yang ditanda tangani baru-baru ini. Sebaliknya Rupiah juga berpeluang turun karena besarnya kebutuhan pelunasan hutang tahun ini seperti yang sudah saya tulis tanggal 17 Maret 2009 lalu.

Jadi kalau kita asumsikan Rupiah akan bergerak di kisaran Rp 11,000/US$ - Rp 12,000/ US$; maka estimasi para CEO tentang harga emas dalam US$/troy oz tersebut dapat kita konversikan menjadi harga Dinar di kisaran Rp 1,831,000 – Rp 2,725,000 per Dinar pada akhir tahun ini. Wallahu A’lam.

Harga Emas Tidak Mengenal Batas Atas…

Harga Emas Tidak Mengenal Batas Atas… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
40 years

Judul tulisan ini saya ambilkan dari pendapat Peter Munk di Financial Times – London akhir pekan lalu.

Peter Munk ini adalah pendiri dan juga Chairman dari perusahaan penambang emas terbesar di dunia yaitu Barrick. Peter yang saat ini berusia 82 tahun, sudah menghabiskan ¾ usianya atau sekitar 60 tahun di industri penambangan emas, jadi pendapat yang dia ungkapkan tentu bukannya pendapat sembarang orang.

Berikut adalah ringkasan dari pendapat sang empu emas dunia tersebut :

· Dulu orang berasumsi bahwa investasi paling aman yang bisa dilakukan orang di jaman modern ini adalah investasi di sahamnya UBS Swiss; tetapi gara-gara asumsi ini milyaran Dollar investasi tersapu bersih oleh krisis yang sedang melanda.

· Investor besar maupun kecil kini sulit sekali menjawab pertanyaan sederhana : Apakah ada tempat yang aman di jaman ini untuk berinvestasi yang tidak merugi karenanya ?. Karena tidak mudahnya menjawab pertanyaan ini, banyak orang menjadikan emas sebagai safe haven – tempat perlindungan yang aman untuk investasinya.

· Emas yang bulan lalu mencapai angka US$ 1,000/oz; memang tidak tertutup kemungkinan kalau untuk sementara harga ini adalah harga yang sudah ketinggian (inflated) – artinya harga ini kemungkinan akan terkoreksi turun sementara seperti yang terjadi hari-hari ini.

· Namun juga sebaliknya bisa terjadi. Karena pasar emas adalah pasar yang relatif kecil di dunia, kalau ada beberapa bank sentral dunia atau satu bank sentral UAE misalnya tidak percaya bahwa upaya Obama untuk menyelamatkan ekonomi Amerika akan berhasil, kemudian bank sentral tersebut mengubah (sebagian) cadangannya dari US$ menjadi emas – maka beberapa keputusan semacam ini akan cukup melambungkan harga emas dunia ke angka diatas US$ 2,000,-.

· Ekonomi dunia bisa saja pulih, namun trauma atau perasaan tidak aman investasi di saham/surat berharga kemungkinan akan terus berlanjut – artinya safe haven emas tetap diperlukan.

· Peluang lain ketika ekonomi pulih adalah kebutuhan orang akan perhiasan akan naik. Karena industri perhiasan ini mewakili 58% kebutuhan emas dunia – lihat tulisan saya tanggal 26/02/09 – maka kebangkitan industri perhiasan ini akan secara significant menaikkan kebutuhan emas dunia – yang berarti juga kenaikan harga.

Atas dasar pendapat Peter Munk dengan pengalamannya di industri emas yang 60 tahun , ditambah poin –poin tersebut diatas – maka saya cenderung sependapat dengan Peter ini – bahwa tidak ada batas atas dari harga emas; artinya harga emas bisa naik ke angka berapa saja – meskipun tidak ada yang tahu persis kapan hal ini bisa terjadi.

Kesetujuan saya dengan pendapat tersebut juga sejalan dengan statistik harga Dinar 40 tahun terakhir yang saya sajikan berdasarkan data harga emas dari Kitco seperti grafik diatas.

Jadi harga emas/Dinar yang saat ini ‘relative rendah’ bisa-bisa saja turun lagi dalam waktu dekat ini, namun faktor-faktor yang akan mendorongnya naik (kembali) juga tidak kalah besarnya. Wallahu A’lam.

Estimasi Supply & Demand Emas Dunia 2009…

Estimasi Supply & Demand Emas Dunia 2009… PDF Print E-mail
Written by Muhaimin Iqbal
www.geraidinar.com
Gold

Selama ini yang sudah sering saya bahas di situs ini adalah pergerakan harga emas dunia dikaitkan dengan nilai tukar Rupiah, US$ dan mata uang fiat lainnya di dunia. Yang tidak kalah pentingnya yang menjadi penentu harga apapun di dunia ini adalah keseimbangan antara penawaran dan permintaan (supply & demand). Jadi kali ini saya akan menulis tentang penawaran dan permintaan ini yang datanya saya ambilkan dari Kitco dan Gold Forecaster.

Dari sisi permintaan emas Dunia, tahun ini diperkirakan akan ada kenaikan sebesar kurang lebih 13 %. Kenaikan ini terutama adalah untuk mem-back-up pertumbuhan Exchange Traded Fund (ETF) yang berbasis emas. Dua bulan terakhir ini saja tambahan kebutuhan emas untuk back-up ETF ini sudah mencapai sekitar 244 ton.

Perubahan dari sisi kebutuhan yang juga significant adalah rencana pemerintah Russia untuk menambah cadangan emasnya. Januari tahun ini saja mereka sudah menambah 34 ton emas di cadangannya. Ini belum termasuk China dan Jepang yang kemungkinan juga akan menambah cadangan Emasnya – hanya belum bisa dikwantifisir secara relatif akurat, jadi belum dimasukkan sebagai estimasi.

Dari sisi supply, relatif tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya. Malah ada kecenderungan menurun dari penambangan baru dan penjualan bank sentral. IMF yang sejak tahun lalu berkoar-koar untuk menjual 400 ton dari cadangan emasnya, sejauh ini hanya isapan jempol belaka.

Untuk bisa bener-bener menjual emasnya, IMF harus mengantongi persetujuan minimal 85% suara. Problemnya adalah 16% suara sendiri milik Amerika, sedangkan di Amerika sendiri untuk memberikan persetujuannya perlu persetujuan Congress-nya. Sampai saai ini proposal ke Congress saja belum menjadi agenda pemerintahan Obama yang lagi sibuk ngatasi krisisnya dalam negeri.

Kalau toh akhirnya IMF dapat persetujuan 85% suara untuk menjual emasnya; selain belum cukup untuk menambal kelebihan demand emas dunia – kemungkinan besar juga tidak mempengaruhi harga pasar. Hal ini karena untuk pertanggung jawaban ke anggota-nya IMF pasti akan menjual ke harga tertinggi melalui serangkaian pelelangan.

Shortfall kebutuhan emas sekitar 677 ton ini bukan jumlah yang kecil karena kurang lebih setara dengan cadangan emas bank sentral China atau kurang lebih setara dengan 9 kali cadangan emas Bank Indonesia.

Lantas bagaimana shortfall ini akan terpenuhi ?. Karena menambah supply lebih kecil kemungkinannya dibandingkan menurunkan demand – maka penurunan demand dengan terpaksa akan terjadi. Artinya akan ada seleksi pasar, siapa yang paling mampu membeli supply emas yang terbatas tersebut yang akan mendapatkan emasnya.

Seleksi pasar secara alamiah ini tidak lain adalah mekanisme pembentukan harga, jadi harga emas akan terdorong ke atas sehingga demand menurun sampai terjadi keseimbangan dengan supply-nya. Wallhu A’lam.